Read More..
[ Vistory ]
pengalaman adalah pembelajaran yang terbaik
Diberdayakan oleh Blogger.
Postingan Populer
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam kehidupan manusia dikarenakan, agama mempun...
-
BIOLOGI UMUM
-
SOLAT
-
IJTIHAD
-
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
About Me
- Unknown
Cari Blog Ini
Madara Uchiha
Senin, 13 Mei 2013
Senin, 06 Mei 2013
Kamis, 18 April 2013
klasifikasi agama
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangAgama merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam kehidupan manusia dikarenakan, agama mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Manusia memerlukan agama sebagai pegangan(pedoman) hidup dan penenang jiwa. Manusia menganut agama berdasarkan keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Membahas tentang agama maka di dalamnya terdapat berbagai macam pendapat yang klasifikasikan (menggolongkan) agama menurut pandangan dan tujuan masing-masing dalam melaksanakaan pembagian agama tersebut. Agama yang pernah ada dan yang sedang berkembang di dunia ini cukup banyak, ada yang timbul dan dianut oleh sejumlah besar penganutnya, tapi ada pula yang tampil di suatu waktu dan lenyap tanpa pendukung pada beberapa masa kemudian. Dengan memperhatikan ciri-ciri berbagai agama, kalangan ahli agama membagi agama-agama ini menjadi dua kelompok, kelompok pertama disebut agama Wahyu (agama langit, agama misi, agama samawi, revealed religion) dan kelompok kedua disebut agama Budaya (agama alamiah, agama bukan wahyu, agama filsafat, non revealed religion).
B. Tujuan Masalah
- Menjelaskan klasifikasi agama.
- Menjelaskan ciri-ciri dan perbedaan klasifikasi agama.
- Menjelaskan manfaat mempelajari tentang klasifikasi agama.
C. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi agama itu ?
2. Bagamana klasifikasii agama,ciri-ciri dan perbedaan ?
3. Apa manfaat mempelajari tentang klasifikasi agama ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Klasifikasi AgamaKlasifikasi agama adalah menggolongkan agama menurut pandangan dan tujuan masing-masing dalam melaksanakan pembagian agama tersebut. Berdasarkan penggolongan agama tersebut ahli agama membagi agama-agama tersebut menjadi dua kelompok yaitu agama Wahyu (agama yang diturunkan Allah Swt melalui malaikat kepada para rasul-Nya dan rosul tersebut menyampaikn kepada manusia, baik dalam kawasan lokal maupun kawasan yang lebih luas) dan agama Budaya (agama yang tumbuh dari pemikiran manusia yang terbentuk dari adat istiadat yang yang disebabkan oleh proses antropologis kemudian melembaga dalam bentuk agama, secara komutatif dalam masyarakat penganutnya tanpa ada utusan Allah SWT yang menyampaikan ajaran tersebut).
2. Kasifikasi Agama, Ciri-ciri dan Perbedaannya
Namun dari sekian banyak agama oleh para ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal (sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu a. Agama Wahyu (revealed Religion)
Agama Wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh rasul-nya kepada umat manusia.
Adapun cirri-cirinya sebagai berikut :
1) Agama wahyu yang dipastikan kelahirannya yang dapat ditentukan dari tidak ada menjadi ada.
2) Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan upaya.
3) Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap (kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia) sebagai keaslian dari Tuhan.
4) Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya system merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama. 5) Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal sesuai dengan situasi dan kondisi, atau sesuai dengan kemajuan berfikir, kecerdasan, dan kepekaan para penganutnya.
6) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak (tauhid).
7) Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal. 8) Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
9) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa.
b. Agama Ra'yu (cultural religion/natural religion)
Agama Ra’yu juga disebut Agama Ardhi, Agama Bumi, kadang disebut agama Budaya Dan Agama Alam. Agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Jadi Agama Ra’yu merupakan Suatu faham yang berasal dari suatu tradisi, adat istiadat yang harus dilestarikan.
Adapun cirri-cirinya sebagai berikut :
1) Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
2) Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri agama ( tumbuh secara komitatif dalam masyarakat penganutnya) tersebut.
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada akan mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4) Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan.
5) Ajarannya berubah seiring perubahan akal fikiran masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya.
6) Konsep ketuhanannya bukan monoteisme, akan tetapi bisa dinamisme, animisma, poleteisme dan yang paling tinggi monoteisme nisbi.
7) Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal. (Sidi Ghazalba; 1975; 49-53)
8) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya.
9) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Baud Ali, 1997:72).
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa ciri-ciri Agama Wahyu (langit), ialah
1) Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakanagama, melainkan menyampaikannya.
3) Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
4) Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengankecerdasan dan kepekaanmanusia.
5) Konsep ketuhanannya adalah Monotheisme mutlak (tauhid).
6) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dankeadaan.
Dan ciri-ciri agama budaya (ardhi), ialah
1) Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul).
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan- perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiranmasyarakatnya(penganutnya).
5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggiadalah monotheismenisbi.
6) Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia,masa, dan keadaan Adapun Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut :
1) Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian.
2) Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak.
3) Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak penting.
4) Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu.
5) Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras semetik.
6) Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama bukan wahyu agama misionari.
7) Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur dan elastis.
8) Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual maupun material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitik beratkan kepada aspek spritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada Confusianisme.
Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani. Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai Rasul-Nya. Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama (Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep ketuhanannya bukanlah monoteisme murni tetapi monoteisme nisbi. Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-hal dalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan sains modern. Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islam? Kalau kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islam hasilnya adalah sebagai berikut:
1) Kelahiran agama Islam adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
2) Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan atau Rasulullah.
3) Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nya. 4) Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh dirubah.
5) Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme murni, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.
6) Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
7) Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
8) Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh sains modern.
9) Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan kamil yaitu manusia yang sempurna.
2. Manfaat mempelajari tentang klasifikasi agama:
a. mengenal berbagai macam agama,
b. dapat membedakan baik dan buruk,
c. dapat mendidik manusia menjadi tentram, sabar, tawakal dan lainnya. Lebih-lebih ketika dia timpa musibah dan cobaan,
d. dapat memberi modal kepada manusia untuk menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat, dan tidak mudah ditundukan oleh siapapun,
e. dapat mendidik manusia berani menegak kebenaran dan takut melakukan kesalahan,
f. dapat memeri sugesti kepada manusia untuk selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk(tercela).
BAB III
PENUTUP
Dari ciri-cira dua kelompok agama tersebut ternyata hanya agama islam yang memenuhi syarat sebagai agama wahyu, terutama bila dilihat dari segi ketuhanan dan keaslian kitab sucinya. Pernyataan ini dikuatkan oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 19, yang berbunyi: “sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah islam” dan surat Ali Imran di atas diperkuat oleh surat Ali Imran ayat 85 yang menyatakan bahwa “barang siapa yang mencari agama selain islam, maka tidak akan diterima agama itu daripadanya, sedangkan diakhirat termasuk orang-orang yang merugi” Oleh karena itu pula dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan hanya agama yang benar, tetapi juga agama penyempurna dari agama-agama yang dibawa oleh nabi dan rosul sebelum nabi Muhammad SAW.
B. SARAN
Sebagai seorang yang beragama kita hendaknya menghormati agama yang lainnya. Sebab kalau tidak saling mnghormati akan mengakibatkan pemusuhan, kekerasan bahkan saling membunuh antar umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA:
Alim, Muhammad, 2006, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rohman, Abdul, 2005, pendidikan agama islam, Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman.
Wiyani, Novan Ardy, TT, Studi Islam 1, Pengkajian Islam dengan Pendekatan Tematik.
Taufik, Ahmad, 2011, Pendidikan Agama Islam. Surakarta : Yuma Pustaka. Suyanto, Imam, 2005. Pendidikan Agama Islam. Kebumen : FKIP UNS.
Langganan:
Komentar (Atom)

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )